SAR MTA Terjunkan Tim, Bantu Evakuasi Korban Gempa Cianjur
Cianjur – Dalam upaya merespon peristiwa gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, SAR MTA menerjunkan tim menuju ke lokasi bencana. Sejak Senin malam (21/11/22), SAR MTA dari Pondok Cabe, Jakarta, sudah lebih dulu sampai, lalu disusul tim-tim lain yang berasal dari Solo.
“Total ada tiga kelompok SAR, tapi juga dibantu dari bapak-bapak relawan Bandung. Jadi ada tiga kelompok tim SAR dan satu kelompok gabungan relawan MTA dan bankom perwakilan dari bandung. Jumlahnya sendiri, kelompok 1 dari pusat ada 11, tim 2 ada 3, lalu pondok cabe ada 5, sementara yang relawan belum diketahui jumlah pasnya berapa,” ungkap Husain Musthofa, koordinator SRU dari SAR MTA Pusat dalam “Kabar Terkini Persada FM”, Selasa (22/11/22).
Dalam proses evakuasi, Husain mengatakan kendala besar yang dihadapi sampai saat ini adalah akses jalan yang terputus. “Secara umum, terdapat beberapa reruntuhan yang sampai saat ini terkendala paling besar adalah akses. Banyak akses jalan yang terputus. Jadi, alat-alat berat maupun mobil evakuasi SAR sulit masuk ke sana. Sedangkan reruntuhannya apabila ditangani secara manual itu akan membutuhkan waktu yang lama karena butuh alat-alat berat. Apalagi ada lokasi longsor, ini juga yang jadi kendalanya,” ujar Husain.
Dalam menjalankan tugasnya, kata Husain, SAR MTA selalu berkoodinasi dengan Badan SAR Nasional (Basarnas). SAR MTA, lanjutnya lagi, akan tetap mendampingi Basarnas sampai evakuasi selesai. “Namun, untuk personil tidak mungkin akan diterjunkan selama dua minggu full karena mereka juga punya kegiatan di rumah. Jadi, untuk personil akan kita rooling, besok Jumat ada pergantian tim. Sehingga akan lebih maksimal insyaAllah hasilnya,” tuturnya.
Baca juga :
Husain berharap keberadaan SAR MTA di Cianjur ini dapat meringankan beban masyarakat sekaligus membantu pemerintah dalam menjalankan tugasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/22) sekitar pukul 13.21 WIB. Hingga berita ini dirilis, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal ada 103 jiwa dan 377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur. Sementara, rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sampai pukul 08.00 WIB (22/11/22), terjadi 125 gempa susulan. (isn)