MTA Buka Posko Empati untuk Warga Terdampak Gempa Cianjur

Cianjur – Yayasan Majlis Tafsir Al-Quran (MTA) Pusat Surakarta membuka posko empati untuk warga terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat sejak Kamis (24/11/22). Posko ini berada di Kampung Blandongan, Desa Padaluyu, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Koordinator Relawan MTA sekaligus Komandan Satgas MTA Pusat, Arif Wibowo, S.Si, mengatakan posko empati gempa Cianjur ini meliputi posko kesehatan, posko untuk dapur umum termasuk tim lapangan yang bertugas menyiapkan tenda-tenda pengungsian yang layak untuk warga terdampak.

“Termasuk kita buatkan sanitasi. Mereka ini di pengungsian tidak hanya 1-2 minggu karena rumah mereka ambruk. Ada juga tenda asmara, karena standar pengungsian itu ada sanitasi, medis, dapur umum, dan juga tenda asmara untuk kebutuhan biologis (suami istri-red),” ujar Arif Wibowo dalam “Kabar Terkini Persada FM”, Jumat (25/11/22).

Baca juga: 

Hari Ketiga Gempa Cianjur, Basarnas bersama Potensi SAR Terus Upayakan Cari 151 Korban yang Masih Hilang

SAR MTA Terjunkan Tim, Bantu Evakuasi Korban Gempa Cianjur

Sejak posko didirikan Kamis lalu (24/11), kata Arif Wibowo, pukul 09.00 WIB tim dapur umum mulai memasak untuk warga terdampak sebanyak 800 bungkus. Ratusan nasi bungkus ini kemudian disalurkan langsung ke tenda-tenda pengungsian yang terdekat dengan posko.

“Untuk penyaluran, ada koordinator RT/RW dari masing-masing tenda yang didirikan. Nanti permintaannya berapa, sebelum jam makan itu mereka menyodorkan berapa jumlah makannya. Kemudian kita bawakan sampai lokasi, dikirim oleh relawan kita sendiri,” jelas Arif Wibowo lagi.

Sementara itu, menurut petugas medis dari MTA Pusat, dr. Setyo Budi Santoso, pemilihan Kampung Blandongan sebagai tempat untuk mendirikan posko empati termasuk posko kesehatan dari MTA Pusat ini bukan tanpa alasan. “Di lokasi ini belum banyak posko yang didirikan. Yang di kota-kota sudah banyak posko yang didirikan, banyak ambulans, ya kita cari yang di daerah yang belum ada pelayanan kesehatannya,” ungkap dokter Budi.

Lebih lanjut dokter Budi mengatakan posko kesehatan MTA ini melayani warga terdampak gempa Cianjur selama 24 jam penuh. Sejak hari Kamis, sudah ada 100 pasien yang ditanganinya. “Bahkan, tadi malam ada kelahiran bayi, kemudian ditolong oleh bidan desa di sini,” ungkap dokter Budi.

Rata-rata warga yang berobat ini mengeluhkan batuk pilek dan pegal linu. “Yang serius ada satu, saya kirim ke rumah sakit karena dia lemas dan tidak mau makan,” kata dokter Budi. (isn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *