Rektor Undip Prof. Yos Johan: Jangan Sampai Kita Baru Merasa Memiliki Ketika Sudah Kehilangan
Semarang – Menjadi Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, tidak membuat Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH, M.Hum atau yang akrab disapa dengan Prof. Yos berbangga diri. Pria kelahiran Semarang, 60 tahun silam ini melihat jabatan yang tengah diembannya sebagai suatu tempelan dan sekadar pinjaman.
“Saya selalu melihat jabatan itu cuma betul-betul suatu tempelan. Kadang saya turun ke liang lahat ikut memakamkan, di situ nasihat besar ada di sana, kita tidak bawa apa-apa. Maka, ketika kita sedang saatnya membawa, membawa itu dipinjami. Masa’ orang pinjem terus gagah-gagahan sama yang minjemi? Jadi, cara berpikir saya itu demikian. Saya tidak pernah melihat dari sisi jabatan orang itu, tapi lihat apa yang dilakukan sehari-harinya itu saja,” kata Prof. Yos dalam program Man Jadda Wajada yang disiarkan Radio Persada FM, Kamis (22/12/22).
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Yos membagikan rahasianya agar tetap bersemangat dalam menjalani hari-hari dengan segala aktivitasnya. Rupanya pria murah senyum ini memberikan jawaban tak terduga.
“Rahasia untuk tetap semangat, ingat mati. Saya selalu takut kadang-kadang apa ya yang mau saya pamerkan sama Allah nanti, apa yang mau saya bawa. Jadi, semangat itu ya tadi, man jadda wajada. Kamu diberi tugas, diamanahi, disumpah jangan main-main, harus dilakukan dengan benar,” tutur Prof. Yos tegas.
Baca juga:
Bupati Sragen Berbagi Tips Agar Tugas Publik dan Domestik Berjalan Seimbang
Sejak menjadi Rektor Undip, Prof. Yos selalu mengingatkan dua hal kepada rekan-rekannya sebagai pengingat hidup. “Satu, ingat mati. Matimu kapan saja bisa terjadi. Maka yang bisa kita pastikan apa? Do the best for Allah SWT,” kata pria yang terpilih kembali menjadi Rektor Undip periode 2019 – 2024 ini memberikan nasihatnya.
Prof. Yos menambahkan, dua hal berikutnya adalah syukur. Ayah dari tiga orang putri ini menceritakan bagaimana ia melihat banyak rumah tidak layak huni dalam sebuah tayangan di salah satu channel You Tube. “Di situlah, masihkah kita pantas menuntut atau mengeluh, sementara ada orang yang lebih di bawah kita. Dan mereka bersyukur.”
Menurut Prof. Yos, sifat syukur ini akan menjadi dasar sehingga seseorang tersebut dapat menghargai apa pun yang sudah diberikan Allah maupun saat berhadapan dengan siapa pun dia. “Maka, prinsip saya ini selalu saya sampaikan pada teman-teman pendidikan. Jangan sampai kita baru merasa memiliki justru ketika kita sudah kehilangan,” tukas Prof. Yos kalem. (isn)
Silakan tonton selengkapnya di sini :