Solo – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyampaikan pernyataan sikap terkait perkembangan situasi politik nasional yang belakangan diwarnai aksi massa, tindak kekerasan, hingga kerusuhan di sejumlah daerah.
Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono dr., M.Si., bersama jajaran pimpinan universitas, Majelis Wali Amanat (MWA), Dewan Profesor, Senat Akademik, dan pimpinan fakultas menyatakan sikap UNS sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kepedulian terhadap bangsa. Pernyataan itu disampaikan di hadapan media di Solo, Senin (1/9/2025).
“Mencermati perkembangan situasi politik beberapa hari terakhir, khususnya aksi massa yang disertai kekerasan, anarkisme, perusakan fasilitas umum, hingga penjarahan, kami merasa perlu menyampaikan pernyataan sikap. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap persatuan bangsa, keberlangsungan demokrasi, serta keamanan masyarakat,” kata Prof. Hartono.
Dalam pernyataannya, UNS menekankan enam poin utama. Pertama, menyampaikan keprihatinan mendalam atas jatuhnya korban dalam aksi massa serta turut berbela sungkawa. Kedua, mengajak seluruh pihak menahan diri, menghindari anarkisme, dan mengedepankan persatuan bangsa.
Ketiga, UNS menyerukan agar sivitas akademika tetap peduli terhadap kondisi bangsa dengan menyampaikan aspirasi melalui cara-cara damai dan bertanggung jawab. Keempat, mendukung aspirasi masyarakat dalam bentuk aksi damai sebagai bagian dari demokrasi, sekaligus mendorong pemerintah untuk mendengar dan menindaklanjuti tuntutan rakyat dengan kebijakan yang adil.
Kelima, UNS mengingatkan DPR dan pemerintah agar meninjau ulang kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, melemahkan supremasi sipil, atau berpotensi melukai keadilan sosial dan demokrasi. Keenam, mengajak aparat keamanan untuk mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis dalam merespons aksi masyarakat demi menjaga ketertiban dan harmoni bersama.
“UNS percaya bahwa dengan semangat persatuan, kedewasaan berdemokrasi, serta komitmen pada keadilan, bangsa Indonesia akan mampu melewati ujian ini,” pungkas Prof. Hartono.