Solo – Program Studi Arsitektur, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, menggelar kegiatan perdana bertajuk Kuliah Umum dan Workshop dengan tema “Architecture Students – Learning, Adapting, & Visualizing.” Acara yang berlangsung di Ruang Mini Cinema, Gedung Multimatra, SBSN Kampus 2 ISI Surakarta ini menjadi momentum bersejarah bagi Program Studi Arsitektur yang baru resmi berdiri pada tahun 2025 dan telah menerima mahasiswa angkatan pertamanya tahun ini.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber inspiratif. Sesi kuliah umum dibawakan oleh Ar. Dian Susilo, IAI, Principal of Deesignhandmade sekaligus anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Surakarta, dengan tema “Peluang dan Tantangan Menjadi Mahasiswa Arsitektur di Era Global.” Dalam paparannya, Ar. Dian menekankan pentingnya kemampuan adaptif terhadap perkembangan zaman, penguasaan teknologi digital, serta kepekaan terhadap konteks sosial dan budaya dalam proses perancangan arsitektur.
Selanjutnya, sesi workshop dibawakan oleh Silvya Bintang, M.Ds., Sketch Designer sekaligus dosen ISI Yogyakarta, dengan tema “Sketsa sebagai Dokumentasi Visual Arsitektur.” Melalui praktik sketsa manual on the spot, peserta diajak mengasah kemampuan observasi, ekspresi visual, dan kepekaan terhadap detail ruang. Silvya menegaskan bahwa sketsa tetap memiliki peran penting di era digital karena mampu merekam intuisi dan pengalaman visual secara langsung.
Kegiatan yang diikuti lebih dari lima puluh peserta ini berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Ketua Program Studi Arsitektur ISI Surakarta, Neni Nurul Rosalina, M.Ars., menyampaikan bahwa acara ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan awal prodi yang berorientasi pada pembelajaran kreatif dan kontekstual.
“Kami ingin mahasiswa arsitektur ISI Surakarta tumbuh dengan karakter khas kampus seni — mampu berpikir kritis, berempati pada budaya, dan mengolah kepekaan estetika dalam desain,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan hadiah hiburan kepada mahasiswa dengan karya sketsa terbaik yang dinilai memiliki kreativitas, ekspresi visual kuat, dan kemampuan observasi mendalam.
Melalui kegiatan perdana ini, Program Studi Arsitektur ISI Surakarta menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan arsitektur yang berpijak pada seni, budaya, dan nilai keberlanjutan. Sekaligus menyiapkan mahasiswa untuk menjadi arsitek muda yang adaptif, kreatif, dan visioner di era global.
