Surakarta – Yayasan KAKAK kolaborasi dengan DP3AP2KB, PT Hutama Karya, SMPN 18 Kota Surakarta dan Pemuda Penggerak menggelar aksi untuk menguatkan ratusan anak agar mampu melindungi diri mereka sendiri dari berbagai bentuk kekerasan. Aksi kolaborasi ini dilakukan bertepatan Hari Anak Nasional pada Selasa, 23 Juli 2024 lalu di halaman SMPN 18 Surakarta.
Kolaborasi ini untuk menyikapi angka kekerasan seksual yang terus meningkat tiap tahunnya. Di Kota Surakarta, pada tahun 2023, sebanyak 100 kasus kekerasan seksual telah didampingi. Sedangkan data penjangkauan dan pendampingan yang dilakukan oleh Yayasan KAKAK kepada anak-anak di Soloraya pada tahun 2023 menunjukkan sebanyak 59 kasus kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak, dimana 60% korban adalah perempuan. Korban didominasi oleh anak usia 13-15 tahun atau anak yang duduk di tingkat pendidikan SMP.
Upaya penguatan anak dilakukan dengan memberikan informasi sehingga lebih mengenali perlindungan anak, hak anak, kekerasan pada anak dan bagaimana menjadi pelopor dan pelapor.
Shoim Sahriyati, Direktur Yayasan KAKAK menyatakan kegiatan ini merupakan bentuk dari peran pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam upaya perlindungan anak. \”Hal ini harus diapresiasi sehingga semakin banyak dunia usaha yang memberikan dukungan dan peran dalam upaya perlindungan anak. Peringatan hari anak ini merupakan refleksi bersama apa yang sudah kita lakukan dalam rangka perlindungan anak, sekecil apa pun peran tersebut,\” kata Shoim.
Asisten perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekaligus PLT DP3AP2KB Kota Surakarta Purwanti, Skm, Msi., menekankan bahwa anak adalah generasi penerus bangsa jadi penting untuk gerakan zero toleran untuk kekerasan. \”Anak Indonesia berkualitas akan mendukung Indonesia Maju. Hari Anak Nasional hari ini terlindungi dari kekerasan, salah satu kekerasan yang terjadi pada anak adalah berkaitan dengan rokok,\” ucapnya.
Peringatan HAN ini juga diramaikan oleh game-game edukasi untuk perlindungan anak dari rokok yang diinisiasi oleh Pemuda Penggarak. \”Anak- anak perlu dikuatkan dan diyakinkan agar mereka sadar bahwa mereka adalah target industri rokok, sehingga perlu dimampukan untuk melindungi diri sendiri dan bisa mempengaruhi hal baik sesama teman sebaya,\” tutup Nadia Sukmawati, Ketua Pemuda Penggerak.
Reporter: Chabib Taslim
Editor: Isna Tadzkia