Mahasiswa S-3 FKOR UNS Jadi Pelatih Fisik Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia Qatar 2025

Solo – Piala Dunia U-17 2025 yang resmi bergulir di Qatar menjadi ajang istimewa bagi sepak bola Indonesia. Di balik perjuangan Garuda Muda, terdapat kontribusi dari akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Salah satu mahasiswa S-3 Ilmu Keolahragaan Fakultas Keolahragaan (FKOR) UNS, Sofie Imam Faizal, dipercaya sebagai pelatih fisik Tim Nasional Indonesia U-17.

Indonesia tergabung di Grup H bersama Zambia, Honduras, dan Brazil, serta menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara dalam turnamen bergengsi tersebut. Peran Coach Sofie menjadi sangat penting dalam menjaga kebugaran dan performa para pemain muda agar mampu bersaing di level dunia.

Sofie mulai dipercaya menangani Timnas Indonesia U-17 sejak Januari 2024. Sebelumnya, ia merupakan asisten pelatih fisik di Timnas Senior pada era pelatih Shin Tae Yong. Berbekal pengalaman itu, ia kembali mendapat kepercayaan dari PSSI untuk bekerja sama dengan pelatih kepala Patrick Kluivert, baik di tim senior maupun kelompok usia U-17.

“Sebelumnya saya asisten pelatih fisik di Timnas senior era Coach Shin Tae Yong. Dari 2025, saya kembali dipercaya oleh PSSI untuk menjadi asisten pelatih fisik di era Coach Patrick Kluivert dan sekaligus pelatih fisik utama di Timnas U-17,” ungkap Coach Sofie kepada uns.ac.id, Selasa (4/11/2025).

Dalam menangani pemain muda, Sofie memadukan ilmu psikologi olahraga dengan dua pendekatan kepemimpinan. Pertama, gaya top-down yang tegas dan berorientasi pada tugas saat masa persiapan. Kedua, gaya keayahan (father figure) yang memberikan dukungan emosional selama kompetisi berlangsung. Pendekatan ini dianggap penting karena pemain usia 17 tahun masih berada dalam tahap perkembangan karakter dan mental.

“Saya menggunakan dua gaya kepemimpinan, yakni pendekatan top-down saat persiapan dan gaya seperti ayah saat kompetisi. Mereka butuh arahan sekaligus dukungan emosional agar tampil optimal,” jelasnya.

Selain aspek psikologis, Sofie juga menekankan pendekatan ilmiah dalam pembentukan fisik pemain. Ia menyusun program latihan berdasarkan perbandingan data pemain muda elit Eropa untuk meningkatkan standar kebugaran atlet Indonesia. Setiap sesi latihan juga disertai penjelasan edukatif tentang tujuan dan dasar ilmiahnya.

“Saya selalu menjelaskan alasan di balik setiap latihan agar pemain paham pentingnya kebugaran. Tujuannya bukan hanya membentuk fisik, tapi juga kesadaran ilmiah terhadap tubuh mereka,” tambahnya.

Saat ini, Sofie tengah menempuh studi doktoral di FKOR UNS dengan dukungan penuh dari pihak universitas. Ia menyampaikan apresiasi kepada Rektor dan Dekan FKOR UNS atas beasiswa serta kesempatan mengembangkan diri di dunia akademik dan profesional.

“Harapannya saya bisa terus berkontribusi bagi kemajuan sepak bola Indonesia,” pungkasnya.

Keterlibatan Sofie Imam Faizal dalam Piala Dunia U-17 menjadi bukti nyata kontribusi UNS dalam mendukung SDGs poin ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dan poin ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui sinergi antara pendidikan tinggi dan dunia olahraga profesional.

Scroll to Top