Tiga Proposal Dosen DKV ISI Surakarta Lolos Pendanaan PISN 2025

Solo – Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Tiga proposal dari dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) FSRD ISI Surakarta berhasil lolos pendanaan Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Tiga proposal tersebut yakni:

Brilindra Pandanwangi, S.Ds., M.Sn dengan judul “Sinergi Seni Rakyat dan Teknologi Digital: Penguatan Identitas Kultural Desa Tunggur ‘Wonogiri Nyawiji’ Berbasis Visual Communication Technology”.

Indriati Suci Pravitasari, M.Sn dengan judul “Revitalisasi Identitas Budaya Nusantara Melalui Inovasi Seni Tradisional Bersama Sanggar BKMS Untuk Globalisasi”.

Basnendar Herry Prilosadoso, S.Sn., M.Ds. dengan judul “Optimalisasi Seni Tradisi Wayang Kulit Melalui Pertunjukkan Kolaborasi Animasi dan Media Promosi Berbasis Multimedia”.

Ketiganya melibatkan kolaborasi lintas bidang ilmu, baik dari internal ISI Surakarta maupun perguruan tinggi lain, sesuai persyaratan skim PISN tahun ini.

Secara nasional, tercatat ada 23 judul proposal yang berhasil lolos, dengan ISI Surakarta menjadi perguruan tinggi dengan jumlah terbanyak penerima pendanaan. Pencapaian ini sekaligus menegaskan peran strategis ISI Surakarta dalam menguatkan ekosistem seni dan budaya di tengah arus globalisasi.

Program PISN 2025 sendiri merupakan skema pengabdian kepada masyarakat yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Kemdiktisaintek. Tahun ini, sebanyak 242 proposal dari 96 perguruan tinggi mendapatkan pendanaan dengan total Rp16,8 miliar, di mana kontribusi terbesar berasal dari perguruan tinggi seni dan budaya.

Menurut salah satu pengusul, Indriati Suci Pravitasari, PISN memberi dampak besar bagi komunitas dan sanggar seni. “Program ini sangat membantu komunitas seni budaya dalam mengembangkan serta memberdayakan kreativitas melalui hilirisasi riset dosen,” ujarnya.

Senada, Rendya Adi Kurniawan, Kaprodi DKV ISI Surakarta, menyebut pencapaian ini menambah daftar prestasi hibah riset dan pengabdian yang diraih dosen DKV. “Tahun 2025 hampir semua dosen kami mendapatkan hibah, baik untuk riset maupun pengabdian masyarakat. Ini bukti kualitas dan komitmen dosen dalam berkarya,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

Dengan capaian ini, ISI Surakarta semakin menegaskan perannya sebagai motor penggerak keberlanjutan seni budaya Nusantara sekaligus penguat identitas bangsa di level global.

Scroll to Top